Kepala Dinas PMD Kukar Hadiri Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bank Sampah Kersik Berseri di Kecamatan Marang Kayu

TENGGARONG, DPMD KUTAI KARTANEGARA – Kepala Dinas PMD Kukar, Arianto, S.Sos.,M.Si, menghadiri peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bank Sampah Kersik Berseri di Jalan Langaseng RT.003 Desa Kersik Kecamatan Marang Kayu, Minggu (04/02/2024).
Peresmian tersebut dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah. Turut hadir dalam acara tersebut pejabat daerah Kabupaten Kukar, perwakilan dari Pertamina Hulu Mahakam, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa bank sampah merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menjadikan sampah memiliki nilai ekonomis dan dapat menunjang ekonomi masyarakat dan melalui Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2021, program “Terang Kampoengku” mulai digalakkan, khususnya untuk desa-desa di Kukar yang termasuk kategori remote area.
Salah satu persoalan yang timbul pada bank sampah di tiap desa adalah listrik. Melalui peresmian bank sampah menggunakan PLTS ini, beban personal masyarakat lebih kecil dibandingkan yang dulunya menggunakan tenaga diesel atau Pembangkit Listrik Negara (PLN).
“Harapan kita biaya operasional lebih kecil, biaya pendukung produksi hilirnya itu terfasilitasi dengan baik, sehingga setelah kita bangunkan solarcell bisa lebih maju dan berkembang,” ujar Edi.
Bupati Edi Damansyah juga menekankan pentingnya edukasi peduli terhadap lingkungan, terutama kepada anak-anak di sekolah. Beliau menghimbau agar siswa-siswi ikut peduli terhadap perkembangan bank sampah dan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah sesuai kategorinya.
Sementara itu, Arianto selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), menjelaskan jika program ini merupakan program pilot projects pembangunan bank sampah setiap desa dalam pengelolaan sampah.
Lebih lanjut, Arianto mengatakan bahwa pemerintah daerah, Bupati melalui program bantuan keuangan kepala desa, memberikan dana kepada desa yang termasuk ke dalam APBDesnya agar dibangunkan PLTS untuk mesin pencacah sampah.
“Khusus desa kita beri Rp 1 miliar 250 juta untuk dua mesin, mesin pencacah organik dan pencacah plastik. Lalu akan kita lihat evaluasi perkembangan dan pemanfaatannya, ketika bisa dioptimalisasi, ini akan jadi percontohan bagi desa lain,” ujar Arianto.
Dirinya juga menjelaskan alasan Desa Kersik terpilih sebagai percontohan. Hal ini karena, di desa tersebut sudah memiliki bank sampah dan sudah ada pengelolaannya.
Menurutnya, mengelola sampah di desa tidaklah mudah, karena perlu pembiayaan, sumber daya manusia yang mengelola, serta semua pihak yang ingin bekerjasama.
Terakhir Arianto menyampaikan “Supaya banyak kelompok masyarakat yang terlibat, sehingga pihak sekolah, guru-guru dan anak-anak diminta untuk mengumpulkan sampah untuk dikelola di tempat ini (bank sampah)”. (@y.Admin80)


