DPMD Kembali Lakukan Rembuk Stunting di Desa Embalut

DPMD KUKAR, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun ini kembali melaksanakan rembuk stunting di desa-desa.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, S.Sos.,M.Si mengatakan kegiatan ini merupakan upaya bersama agar upaya penurunan stunting di Kukar bisa melibatkan semua pihak.
“Pertama ada rembuk stunting desa, kedua ada rembuk stunting kabupaten kalau di kecamatan itu namanya mini lokakarya, nah itu sama saja seperti rembuk stunting tetapi ada pembedaan, jadi kalau di kabupaten itu ketika ditugaskan kepada TPPS (tim percepatan penurunan stunting) kabupaten itu nanti yang melaksanakan rembuk stunting di kabupaten,” kata Arianto.
Ia menyebutkan untuk keanggotaan TPPS ini terdiri dari beberapa perangkat daerah yakni Dinas Kesehatan, DP2KB, Dinas Perikanan Kelautan, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perkim, Dinas PU, Dinas Pendidikan Kebudayaan dan DPMD Kukar.
“Kalau untuk kecamatan ini oleh tim penanganan stunting nasional itu diminta koordinator nya DP2KB dalam bentuk mini lokakarya. Itu baru tiga kecamatan dilaksanakan. Selanjutnya ini target pada Agustus sudah terlaksana semua 20 kecamatan dan mini lokakarya itu tidak hanya sekali, kita itu ditargetkan minimal 10 kali per-kecamatan dan ini yang kita lakukan,” terangnya.
Dalam setiap pelaksanaan hanya 10 orang, hal ini dinilai DPMD sangat kurang efektif karena banyak yang harus dilibatkan, jadi kemungkinan tidak akan dilaksanakan serentak 10 kali seperti itu jadi peserta nanti akan diperbanyak. Kalau kita melaksanakan dengan 30 orang berarti kita berasumsinya 3 kali nah itu nanti waktunya agendanya kita perbanyak, kalau hanya 10 orang saja kurang efektif, tenaga kita dan waktu kita, karena banyak yang diurus juga kan, tapi kita optimis bisa dilaksanakan dengan metode itu,” tegasnya. Kemudian untuk rembuk stunting di desa itu memang diwajibkan, karena anggaran sudah dilakukan dari dana desa yakni dari pusat. Arianto menyatakan prioritas dana desa itu pertama untuk penanganan kemiskinan ekstrem, kedua ketahanan pangan ketiga penanganan stunting. “Jadi makanya ini kami dorong desa-desa itu untuk semuanya melakukan rembuk stunting,” tegasnya. (@y.Admin)