DPMD Siapkan Perangkat Respons Cepat Permasalahan Desa “Desa Sekitar IKN Tak Boleh Ketinggalan, Manfaatkan IT”

DPMD KUKAR, SAMARINDA – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dikebut Pemerintah Pusat, kini membawa dampak terhadap kabupaten/kota yang ada disekitarnya. Termasuk beberapa desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang tengah dipersiapkan, agar tidak tertinggal dengan pembangunan yang ada di kawasan IKN.
Hal inilah yang ditekankan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto,S.Sos.,M.Si. Sebelumnya ia mengatakan kepada seluruh pegawai saat menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk tahun 2025-2029, agar penyusunan setiap kegiatan harus bersifat adaptif dalam hal in menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan potensi kearifan lokal dari setiap desa, Jumat (31/05/2025) di Hotel Mercure Samarinda.
Termasuk dalam menyambut pemindahan IKN di Provinsi Kalimantan Timur. Sebab dampaknya tentu akan sangat terasa, khususnya dalam perbandingan pembangunan.
“Sehingga desa-desa di Kukar harus beradaptasi, dalam hal ini perlu ditunjang dengan sarana prasarananya,” ujar Arianto.
Tak heran peranan DPMD Kukar menjadi bagian yang penting untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada di setiap desa di Kukar, khususnya mereka yang langsung bertetangga dengan Kawasan IKN, sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih, agar tidak ada ketimpangan pembangunan.
“Yang kita harapkan desa-desa di sekitar IKN ini bisa tetap eksis dan tidak tertinggal jauh dengan IKN,” sebutnya. Ia pun mengharap dari setiap perangkat kerja yang ada di DPMD Kukar perlu lebih sigap dalam mengatasi permasalahan yang ada di setiap desa.
Terlebih dengan perkembangan alat teknologi informasi (IT) yang kini begitu pesat, sehingga tidak ada halangan lagi dalam urusan pendampingan terhadap desa-desa yang memerlukan respon lebih cepat.
“Sekarang dalam hitungan menit, kita sudah bisa menerima laporan, jadi tidak perlu menunggu sampai berbulan-bulan seharusnya setiap ada masalah di desa, bisa langsung ditindaklanjuti,” paparnya.
Memasuki pertengahan tahun ini, dirinya pun berkomitmen agar dana-dana yang turun untuk pengembangan desa bisa terserap lebih maksimal, khususnya dalam urusan pengentasan kemiskinan dan stunting. Termasuk dalam pendampingan desa-desa yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian dan perkebunan. “Sekarang kita harus kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas. Tidak boleh lagi ada silpa di akhir tahun, semua dana harus diserap maksimal untuk pengembangan desa-desa,” pungkasnya. (@y.Admin)